Tata Cara Penulisan Huruf Kapital dan Huruf Miring -
Penulisan Huruf Besar/Huruf Kapital
dan Huruf Miring dalam
Bahasa Indonesia merupakan hal yang sangat
penting dan sering terjadi kesalahan. Hal ini akan sangat penting ketika kita
menulis karya tulis atau karya ilmiah yang bersifat resmi. Terlepas dari itu, semua
penulisan huruf kapital ataupun
huruf miring selayaknya memang harus tepat dan benar dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, penulisan huruf menyangkut dua masalah, yaitu (1)
Penulisan Huruf Besar dan (2)
Penulisan Huruf Miring.
Penulisan Huruf yang benar sesuai
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (
EYD) adalah
sebagai berikut.
.
HURUF BESAR / HURUF KAPITAL
- Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata awal kalimat.
Contoh :
Dia siswa yang pandai
Apakah Ahmad sudah berangkat?
Bagaimana itu bisa terjadi?
Harusnya amu banyak belajar!
- Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh :
Lisa bertanya, “Ibu pergi kemana?”.
“Kemarin Pak Joko berkunjung ke rumahku” kata Toni.
"Besok pagi," kata Kepala Sekolah, "Kita harus tiba di sekolah tepat waktu."
- Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
dalam ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab
suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya.
Contoh :
Allah
Yang Maha Kuasa
Yang Maha Esa
Alkitab
Weda
Qur’an
Hindu
Islam
Tuhan selalu mengasihi semua umat-Nya
- Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh :
Haji Abu Bakar
Imam Maliki
Imam Hambali
Nabi Ibrahim
Sultan Ageng Tirtayasa
- Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang.
Contoh :
Presiden Soeharto
Gubernur Wahono
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
- Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang.
Contoh :
Siti Mariam
Agus Subekti
Abdul Kahar
Wage Rudolf Supratman
Suparto Sosrodiharjo
- Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku dan bahasa.
Contoh :
bangsa Indonesia
suku Jawa
bahasa Belanda
tetapi perhatikan penulisan dibawah ini :
mengindonesiakan kata-kata asing
kebelanda-belandaan
- Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama hari, bulan, tahun, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Contoh :
hari Selasa
bulan Agustus
tahun Saka
hari Natal
hari Lebaran
bulan Maulud
Perang Candu
Perang Salib
tahun Hijrah
tahun Masehi
hari Galungan
hari Waisak
- Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.
Contoh :
Surabaya
Asia Tenggara
Danau Toba
Gunung Merapi
Bukit Barisan
Jalan Mojopahit
Kali Serayu
Jazirah Arab
Laut Jawa
Selat Sunda
Tanjung Harapan
Terusan Panama
Sungai Ciliwung
- Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
nama resmi badan, lembaga pemerintahan, dan ketatanegaraan, serta nama
dokumen resmi.
Contoh :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Dewan Perwakilan Rakyat
Kerajaan Sriwijaya
Piagam Jakarta
Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa
- Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
semua kata untuk nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan,
kecuali kata partikel seperti : di, ke, dari, untuk, dan yang, yang mana tidak terletak pada posisi awal.
Contoh :
Azab dan Sengsara
Buana Minggu
Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas
Dari Ave Mari ke Jalan Lain ke Roma
- Huruf besar / huruf kapital dipakai dalam singkatan nama, gelar dan sapaan.
Contoh :
Ir. Insinyur
Ny. Nyonya
Nn. Nona
Sdr. Saudara
Prof. Profesor
S.E. Sarjana Ekonomi
S.H. Sarjana Hukum
M.A. Master of Arts.
dr. Dokter
- Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti : bapak, ibu, adik, saudara, kakak, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
Contoh :
Kapan Ayah datang?
Itu siapa, Bu?
Besok Adik dan Paman akan datang.
Mereka semua pergi kerumah Pak Camat.
Kakak dan Adik berkunjung kerumah Ibu Sumarni
Catatan :
Huruf
besar / huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan yang tidak dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
Contoh :
Semua karyawan mengikuti upacara.
Semua lurah dan camat hadir di kecamatan.
Kita wajib menghormati bapak dan ibu kita.
.
HURUF MIRING
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk :
- Menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
Contoh :
surat kabar Buana Minggu
Sutasoma karangan Mpu Tantular
majalah Olahraga dan Kesehatan
- Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
Contoh :
Pasal itu tidak memuat ketentuan hukum
Buatlah kalimat dengan berjalan cepat
Huruf pertama kata makan adalah m
- Menuliskan kata nama-nama ilmiah, atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Contoh :
Penggunaan kata training centre sebaiknya diganti dengan pemusatan latihan
Zea n.ays nama latin dari tanaman jagung
Ora Et Labora artinya bekerja sambil berdoa.
Catatan :
Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi satu garis mendatar dibawahnya.
Sumber inspirasi oleh materisekolah.com